MOBILPRESSE.COM – Pada Rabu, 29 Januari 2025, pasar saham Wall Street mengalami penurunan signifikan setelah Federal Reserve (The Fed) AS mengumumkan keputusan untuk mempertahankan suku bunga pada kisaran 4,25% hingga 4,50%. Langkah ini diambil dalam pertemuan kebijakan moneter pertama The Fed di tahun 2025.
Indeks S&P 500 mencatat penurunan 0,47%, berakhir di level 6.039,31 poin, sementara indeks Nasdaq Composite turun 0,51% menjadi 19.632,32 poin.
Dow Jones juga melemah 136,83 poin, atau setara dengan penurunan 0,31%, berakhir pada 44.713,52 poin. Keputusan The Fed yang tidak menurunkan suku bunga ini memicu kekhawatiran pelaku pasar terkait proyeksi ekonomi di tengah inflasi yang masih tinggi.
Selain keputusan The Fed, saham Nvidia turut tertekan setelah laporan dari Bloomberg News menyebutkan bahwa pejabat pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan pembatasan penjualan chip Nvidia ke China. Saham Nvidia tercatat turun 4% pada penutupan perdagangan, dan sepanjang pekan ini, saham perusahaan teknologi AI ini mengalami penurunan lebih dari 13%.
The Fed mengungkapkan dalam pernyataan pasca-pertemuan bahwa meskipun tingkat pengangguran tetap rendah dan pasar tenaga kerja menunjukkan kekuatan, inflasi masih menjadi masalah yang belum teratasi. “Inflasi tetap tinggi meskipun ada sejumlah indikator ekonomi positif,” kata pernyataan tersebut.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa dirinya belum melakukan kontak dengan Presiden AS, Donald Trump, sejak komentar Trump di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, pekan lalu, yang mendorong agar suku bunga diturunkan. Powell dan Trump diketahui memiliki hubungan yang tegang sejak masa jabatan pertama Trump.
Sementara itu, perhatian investor tertuju pada laporan keuangan kuartal keempat 2024 dari perusahaan-perusahaan teknologi besar, termasuk Meta Platforms, Microsoft, dan Tesla, yang diperkirakan akan merilis hasil bisnis mereka pada sore hari yang sama. Prospek hasil laporan ini diyakini dapat memberikan dampak lebih lanjut terhadap pergerakan pasar.