Bukan Warren Buffett, Ini Tempat dengan Investor Terbesar di Dunia Berkat Bitcoin

admin

Mobilpresse.com – El Salvador, negara kecil di Amerika Tengah, telah mencuri perhatian dunia setelah menginvestasikan secara signifikan dalam Bitcoin, dan kini menjadi salah satu pemegang Bitcoin terbesar dengan keuntungan lebih dari $100 juta.

Keputusan kontroversial Presiden Nayib Bukele untuk mengintegrasikan cryptocurrency sebagai bagian dari ekonomi negara telah menarik banyak perhatian, terutama setelah harga Bitcoin melonjak.

Sejak pertama kali membeli Bitcoin pada 2021, El Salvador telah menimbun sekitar 5.933 BTC, yang nilainya kini diperkirakan lebih dari $538 juta. Dengan harga Bitcoin yang baru saja melewati $90.000, keuntungan negara ini mencapai hampir $108 juta, jauh melebihi margin keuntungan Berkshire Hathaway milik Warren Buffett yang hanya 17% pada 2023.

Bahkan, dengan peningkatan harga Bitcoin yang terus meroket, nilai investasi negara ini terus berkembang, meskipun mereka belum menjualnya.

Pada awalnya, langkah El Salvador mendapatkan banyak kritik, terutama dari lembaga internasional seperti IMF, yang memperingatkan bahwa Bitcoin bisa mengacaukan ekonomi. Pada 2022, Bloomberg melaporkan bahwa uji coba Bitcoin negara tersebut dianggap gagal.

Namun, seiring dengan lonjakan harga Bitcoin, negara ini kini melihat keuntungan besar, yang semakin memperkuat keyakinan Bukele akan masa depan cryptocurrency.

Harga BTC telah berada dalam 1 minggu terakhir.
Harga BTC telah berada dalam 1 minggu terakhir.

El Salvador membeli Bitcoin sebanyak 10 kali pada tahun 2022, dengan janji untuk membeli satu BTC per hari. Pada 2023, setelah runtuhnya FTX, negara ini melanjutkan komitmennya membeli Bitcoin di harga sekitar $16.600 per BTC, dan kini harga BTC telah meroket lebih dari 460%. Bukele sendiri menyatakan bahwa negara tersebut tidak berniat menjual Bitcoin mereka, meskipun pengembalian yang belum terealisasi bisa berubah seiring fluktuasi harga.

Namun, meski memperoleh keuntungan finansial, adopsi Bitcoin di El Salvador tidak berjalan mulus. Inisiatif seperti “Paspor untuk Bitcoin” yang dirancang untuk menarik investasi asing, belum berhasil menarik minat yang signifikan. Sementara penggunaan dompet cryptocurrency juga tetap rendah, hanya 1,3% dari uang yang ditransfer ke El Salvador diproses melalui dompet digital, jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Meksiko yang mencapai 4%.

Baca Juga  Trading Saham di Indonesia: Menaklukkan Risiko dan Mencari Peluang Profit

Dengan volatilitas yang melekat pada Bitcoin dan tantangan besar dalam pendidikan keuangan digital, masa depan adopsi Bitcoin di El Salvador tetap menjadi tanda tanya. Bukele harus memastikan bahwa negara ini tidak hanya memanfaatkan potensi keuntungan Bitcoin, tetapi juga memperbaiki infrastruktur digital dan keamanan keuangan untuk mendukung adopsi yang lebih luas di masa depan.

Langkah-langkah yang diambil oleh El Salvador akan terus dipantau, karena keputusan mereka untuk terus membeli Bitcoin dan integrasi cryptocurrency dalam ekonomi negara ini berpotensi menjadi contoh yang berpengaruh dalam perkembangan mata uang digital di seluruh dunia.

Leave a Comment