MOBILPRESSE.COM – Pada 27 Januari 2025, analisis teknikal trading kembali mengingatkan kita bahwa pasar saham bergerak dalam siklus yang memiliki tahapan tersendiri, layaknya sebuah pesta.
Jika Anda tidak memahami kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi, Anda mungkin akan melewatkan peluang besar.
Mengenali siklus pasar dan penerapannya dalam investasi dapat membantu Anda menghindari kehilangan momentum.
Berikut adalah beberapa tahapan dalam siklus pasar yang perlu diketahui oleh setiap investor.
Pasar saham, seperti musik, memiliki ritme dan siklus yang terus berulang. Setiap siklus pasar adalah “tarian” harga saham yang mengikuti alur tertentu.
Jika Anda mampu menyesuaikan diri dengan ritme pasar, keuntungan pun bisa diraih.
Siklus pasar biasanya terbagi menjadi empat fase utama:
- Fase Awal: Akumulasi
Setelah penurunan harga yang signifikan, pasar mulai “beristirahat” dan bergerak sideways. Pada fase ini, pasar masih sepi dan belum ada gairah besar. Namun, ini adalah waktu yang tepat bagi investor untuk “diam-diam” membeli saham dengan harga yang lebih terjangkau, menunggu peluang yang lebih baik. - Fase Puncak: Kenaikan Harga
Ketika pasar mulai bangkit dan harga saham melonjak, inilah saatnya pesta dimulai. Banyak investor mulai masuk ke pasar dengan optimisme tinggi, membawa sentimen positif yang membuat harga saham terus naik. - Fase Pasca-Pesta: Distribusi
Pada tahap ini, pasar sudah berada pada puncaknya. Harga saham masih naik, tetapi lebih lambat. Investor besar mulai menarik diri secara diam-diam, menjual saham-saham mereka. Ini adalah tanda bahwa pasar mulai memasuki fase distribusi. - Fase Akhir: Diskon
Pesta berakhir dengan harga saham yang anjlok drastis. Investor mulai panik dan terjadi aksi jual masif. Jika Anda tidak ingin kehilangan banyak, lebih baik meninggalkan pasar sebelum harga turun lebih dalam.
Musiman: Siklus Tahunan yang Perlu Diwaspadai
Selain siklus pasar, ada juga siklus musiman yang sangat penting dalam analisis teknikal. Siklus ini biasanya terjadi secara tahunan dan mempengaruhi pasar, terutama pasar komoditas, saham, dan forex. Menurut JM Hurst, seorang pionir dalam analisis siklus, musiman mengikuti prinsip siklus alami yang berulang.
Misalnya, di pasar asia, industri logam mengalami puncak kinerja pada bulan Februari, Agustus, dan Desember, sementara kinerja terendah terjadi pada bulan Juli dan Oktober.
Informasi seperti ini sangat berguna bagi investor untuk memilih waktu yang tepat untuk membeli saham di sektor-sektor tertentu.
Mencari Peluang Keuntungan dengan Menyusun Siklus
Bagi investor, mengenali siklus pasar adalah kunci utama untuk meraih keuntungan. Seperti pepatah yang mengatakan, “Kerbau yang lamban meminum air yang keruh,” menunggu terlalu lama untuk menentukan titik bawah pasar dapat menyebabkan investor terlambat meraih keuntungan.
Salah satu metode yang dapat digunakan adalah Zona Waktu Fibonacci, yang menghubungkan puncak dan palung harga pada titik-titik tertentu dalam siklus pasar. Jika pola ini terbukti akurat di masa lalu, investor bisa menggunakan garis Fibonacci untuk memprediksi pembalikan harga di masa depan.
Menggunakan Alat Cycle Line untuk Menentukan Siklus Pasar
Alat lain yang berguna dalam menganalisis siklus pasar adalah Cycle Line, yang membantu mengidentifikasi puncak dan titik terendah harga saham secara konsisten.
Misalnya, saham HPG telah menunjukkan siklus terendah sekitar setiap 41 bulan, dan titik terendah terakhir tercatat pada Januari 2016, Maret 2020, dan November 2022.
Dengan alat ini, investor dapat memperkirakan siklus terbawah berikutnya yang kemungkinan akan terjadi antara Januari 2026 hingga Maret 2027, memberi mereka peluang untuk membeli saham pada harga yang lebih rendah sebelum harga naik tajam.
Kesimpulan
Analisis teknikal adalah gabungan antara ilmu dan seni. Tidak ada metode yang sempurna untuk memprediksi dengan akurat kapan puncak atau dasar harga saham akan terjadi, karena siklus pasar dapat mengalami penyempitan atau perluasan. Namun, dengan memahami pola siklus yang ada, investor dapat mengantisipasi pergerakan pasar dan meraih keuntungan. Seperti yang dijelaskan oleh Hurst, meskipun fluktuasi pasar terlihat acak dan kacau, siklus pasar tetap memiliki pola yang dapat dipelajari seiring waktu.